Skip to main content

Satu Jam lebih dekat bersama Prof Masihu Di UMB

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, .
Wah sepertinya Mei banyak cerita J. Ada cerita apalagi ni? Jadi ceritanya seperti ini.
Pada tanggal tanggl 1 Mei 2016 yang bertepatan dengan hari buruh dunia atau yang biasa juga disebut May Day, di Universitas Muhamadiyah Buton mengadakan sebuah diskusi  bersama Prof Laode  Masihu Kamaluddin atau yang biasa disapa Prof Masihu. Tema yang diangkat dalam diskusi kali ini yaitu “Jangan Takut Meningkatkan pendidikan demi Sultra yang lebih baik”. Melihat dari tema yang diangkat menurut saya ini merupakan salah satu bentuk peringatan hari pendidikan yang jatuh pada tanggal 2 Mei, namun acara diadakan lebih cepat satu hari .  peserta yang hadir pada diskusi kali ini adalah mahasiswa calon guru Paud, Guru Paud dan jajaran pihak Universitas Muhamadiyah Buton yang bertempat di Baubau. Acara dimulai sekitar pukul 15.00 Wita.

Saat memberikan Materi dalam diskusi ini, Prof Masihu memberikan kisah-kisah dari negeri tentangga yang  saat ini negaranya bisa dibilang telah sukses baik dari segi Pendidikan, Ekonomi, dan lainnya.  Beliau bercerita tentang negara India, Jepang dan Cina yang mengajarkan anak matematika pada usia dini sebelum masuk
pada sekolah dasar. Hal ini sejalan dengan sebuah study yang pernah dilakukan bahwa mengenalkan dan mengajarkan matematika pada anak sejak usia dini maka akan memacu daya berpikir sehingga anak akan kreatif dan akan sukses. Hal ini telah diterapkan pada Korea Selatan, Jepang, Cina dan India.
Menurut Prof Masihu Pendidikan sangat penting dan paling utama. Pendidikan adalah langkah awal sebelum memulai hal yang lain. Karena semua bidang akan hebat jika mengetahui ilmunya.

Sebelum mengakhiri materi beliau, Prof Masihu bercerita tentang latar belakang pendidikan beliau. Beliau adalah sarjana sains Kimia Murni pada jenjang Strata satu di Universitas Padjadjaran. Kemudian beliau melanjutkan S2 bidang Manufacturing (Teknik Industri) lalu melanjutkan S3 Ekonimi Teknik pada Universitas LOWA di Amerika. Dan terkahir gelar professor di bidang ke Maritiman. Poin yang disampaikan yaitu bahwa dalam menuntut ilmu, kita tidak boleh terpaku hanya pada 1 ilmu saja. Apalagi dijaman sekarang dan ditambah masuknya MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) keahlian dibutuhkan dan harus dapat dibuktikan dengan sebuah sertifikat. Jadi, siapkah kita menyambut tantangan tersebut?

Saat sesi tanya jawab dibuka, cukup banyak partisipasipan yang ingin bertanya langsung dengan sosok yang tidak diragukan lagi dengan pengalamannya didunia pendidikan. Karena terbatasnya waktu, maka jumlah penanya pun dibatasi. Pertanyaan pertama datang dari seorang guru Paud. Poin pertanyaannya yaitu, bagaimana cara mengajar yang baik untuk Paud. Untuk menjawab pertanyaan ini, beliau memberikan kepada staffnya yang sudah ahli dibidang Paud. Mengajar anak usia dini jelas berbeda dengan mengajar orang dewasa. Mengajar anak yang asih diusia dini harus dibuat semenarik mungkin sehingga anak tidak merasa tertekan dengan proses belajar mengajar dan anak tidak merasa bosan. Cara memperkenalkan hewan misalnya dapat dilakukan dengan memperlihatkan gambar kemudian diiringi dengan nyanyian. Selain itu, pengenalan dapat dijelaskan melalui sebuah cerita sambil memeperlihatkan gambar pelaku-pelaku yang ada dalam cerita. Selain itu Prof menyarankan untuk mengadopsi lembaga belajar Salman Khan Academic yang cukup berhasil dibidang akademik .

Ada sebuah prisnsip “semakin banyak ilmu yang dibagi, maka anda semakin kaya”. Pada kasus seorang dosen yang mengkomersilkan pendidikan, itu merupakan dosen yang masih menggunakan metode lama, dosen tersebut merupakan dosen masa lalu bukan dosen masa depan. Penjelasan prof Masihu saat menjawab pertanyaan tentang pendidikan yang dikomersialkan.

Ada sebuah cerita tentang Raja Faizal yang merupakan kepala negara Arab Saudi yang terkenal hingga saat ini. banyak perubahan yang beliau lakukan demi kesejahteraan rakyatknya salah satunya yaitu mendirikan jaringan radio di Arab Saudi. Namun upaya ini ternyata tidak diterima baik oleh masyarakat sehingga banyak yang menentang tentang pembangun radio bahkan berakhir dengan kematian king Faisal. Pembangunan tersebut dianggap akan merusak moral masyarakat terutama generasi muda. Namun ketika pada radio tersebut digunakan untuk berbagi informasi yang bermanfaat, pengingat waktu salat, dan sebagai media untuk dilantunkan ayat-ayat al-Qur’an, maka betapa bermanfaatnya jaringan Radio tersebut. Jika dilihat dari kasus sekarang, ini sama halnya dengan kasus IT yang dikatakan akan berdampak buruk bagi masyarakat. Namun kembali lagi kepada pribadi masing-masing  sebarapa bijaksana dalam menggunakan teknologi informasi tersebut, jelas pak Prof menanggapi pertanyaan tentang dampak penggunaan IT dimasyarakat. 

Diskusi berlangsung cukup baik hingga tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.10 WITA. Acara kemudian ditutup. Setiap penanya diberikan kenang-kenangan sebuah buku yang merupakan buku Prof sendiri yang berjudul “Samarkand”.

Ilmu ataupun pelajaran tidak hanya didapat ketika kita berada dalam sebuah lembaga pendidikan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari pun ada banyak pelajaran. Hadir dalam sebuah seminar pun termasuk sarana mendapatkan ilmu. Dan karena ilmu ada dimana-mana, maka alat tulis jangan lupa untuk dibawa kemana-mana. Seperti sebuah kata mutiara “ilmu itu mahal”, jadi jangan lewatkan setiap momen. Saya bukanlah seorang yang sempurna, yang menuliskan setiap kata baru yang terdengar, namun ketika kita mengingatnya, kenapa tidak diabadikan dalam tulisan J.

Mungkin ini yang bisa saya bagi, jika dalam tulisan terdapat kesalahan atau kekeliruan, mohon dimaafkan sebagai makhluk Allah yang tidak luput dari khilaf dan jika ada kebaikan maka datangnya dari Allah yang Maha Segalanya. Sekian dan terima kasih telah membaca. Wassalam

Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan membawa

Belajar jadi Tour Guide

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Happy May’s day.  Wah udah tanggal 1 Mei aja ni. Gk terasa yaa,,, (sebenarnya kerasa banget,, soalnya kaga ada kerjaan. Hehhehe). Apa yang anda ketahui tentang Mey’s Day? Atau ada peringatan apa saja yang ada di bulan Mei? Jadi ingat waktu masih dinegeri sebelang. Bulan Mei  adalah bulan sibuk untuk performance (baca : Awal bulan mei Di Seoul). Akan banyak terselenggara festival selama bulan Mei karena didukung cuaca musim semi yang sangat cantik. Ya jadi teringat kejadian 3 tahun yang lalu. Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang peringatan apa saja yang ada pada bulan Mei. Kali ini saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya menjadi seorang pemandu wisata. Jadi ceritanya seperti ini. Senior saya yang dari Kendari meminta saya untuk mengajaknya berjalan-jalan mengenal Baubau. Namanya ka Dhita . kami mulai saling mengenal sejak bersama mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke Seoul, Korea Selatan. Ternyata nasib kam