Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Silaturahim bersama Peduli Jilbab Semarang

“kaka, besok mau ikut kumpul-kumpul jilbab?”, ajakan seorang teman dimalam sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, saya pun meniyakan ajakan tersebut. Esoknya, sedikit ragu untuk melangkah. Awan mendung menyapa minggu pagi yang tenang. Berharap hujan akan segera ditumpahkan lalu langit berubah menjadi cerah. Namun, hingga pukul 8, gerimis masih tetap menyambut pagi. Langkah kaki pun tetap kami ayunkan, tak ada niat untuk mundur hanya karena gerimis yang entah kapan akan berhenti. Pukul  08.30 saya dan seorang teman melangkah keluar rumah menuju pertemuan tersebut. Hari ini, seperti ajakan semalam dan berdasarkan informasi dari salah satu akun sosmed, akan ada sebuah pertemuan santai yang diadakan di masjid yang bertepat di masjid Baiturahman, Simpang lima Semarang. Tema kegiatan tersebut adalah “Ayo berjilbab Syar’I”. Setiba kami dimesjid tersebut, telah menunggu  3 wanita cantik dalam balutan gaun yang anggun. Sapaan yang ramah sambil memperkenalkan diri. Tak lama setelah kam

Apa yang telah kita siapkan?

Tahun ini adalah tahun ketiga saya berada di  Semarang. Meskipun sudah menginjak tahun ketiga namun sesungguhnya baru 2 tahun saya di Semarang. Lalu satu tahunnya saya kemana? Ya, tahun kemaren saya berada di Seoul, Korea selatan dalam rangka pertukaran pelajar selama setahun. Alhamdulillah Allah memudahkan langkah kaki ini untuk menapakan kaki lebih jauh lagi. Kurang lebih 3 minggu saya telah  berada di Semarang, kembali menuntut ilmu demi visi misi membangun daerah ,  provinsi tercinta. Saya bergabung dalam visi misi beasiswa yang mengirimkan calon-calon mahasiswa yang diharapkan bisa membangun Nantinya nantinya. Ini adalah program kerja Prof. Laode Masihu Kamaludin yang terinspirasi dari restorasi Meiji , Jepang. Namun bukan hanya sekedar program kerja, tetapi lebih kepada bagaimana bisa bermanfaat untuk umat Islam. Sungguh cita-cita yang luhur.

Banjir?? Siapakah yang harus bertanggung jawab?

Mengawali artikel ini, saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman sewaktu kembali ke tanah air. Banjir bukan lagi hal yang baru atau mengagetkan untuk masyarakat Semarang Jawa Tengah. Setiap tahun, tanpa diingatkan  masyarakat pasti sudah tahu. Biasanya banjir sudah mulai terjadi sejak Desember dan puncaknya pada Januari.  Jadi bukan hal yang mengejutkan lagi kalau menemukan genangan air.  24 Januari 2014  saya menginjakkan kaki lagi di kota Semarang setelah kurang lebih setahun saya berada di negeri gingseng. Tapi saya tidak menyangkah bahwa sambutan Semarang semeriah ini. jauh dari yang saya bayangkan. Air ada dimana-mana dan ketinggian airnya sepaha orang dewasa. Banyak transportasi mengalah tidak beroperasi. Dan inilah yang membuat saya sedikit khawatir. Bagaimana tidak, setelah perjalanan kurang lebih 1 tahun tidak mungkin barang yang dibawa hanya membawa tas ransel.  Alhamdulillah dari pihak kampus akan mengantar ke masing-masing kos, tapi setelah di amati untuk kos saya tid

Setoreh perjalan iman ku di Seoul negara minoritas

Kemarin,  8 Februari 2014.  Saya dan teman akan mengunjungi klinik gigi. Rencana awal saya pun akan ikut bergabung konsultasi. Namun karena satu dan lain hal, saya mengurunkan niat tersebut (nah lo kok malah curhat.. hihiihihii). Setelah selesai konsultasi dan pemeriksaan, kami pun melanjutkan perjalanan. Rencananya kami akan mencari makan dengan menyusuri jalan disekitar klinik. Satu dua kedai telah kami lalui, namun kami kurang tertarik dan melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan kembali dilanjutkan dan ternyata kami telah tiba di toko buku. Kami pun mampir untuk melihat-lihat yang mungkin akan ada yang dibeli. Kurang lebih satu jam lamanya kami melihat-lihat buku, membaca sedikit ceritanya  lalu memilih untuk menyimpannya kembali ke rak buku atau membawanya ke kasir. Saya pun melihat jam tangan, tenyata sudah saatnya untuk shalat ashar. Saya dan seorang teman kemudian menuju kasir. Perjalanan kami lanjutkan kembali. Tujuan saat itu adalah mencari masjid atau mushollah. Set