Skip to main content

Pengalaman bersama SKCK :)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Salam sejaterah untuk kita semua. Masih dalam nuansa bulan Mei, saya ingin membagi cerita suka duka saya mebuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Karena beberapa perusahaan untuk melamar pekerjaan memerlukan SKCK, maka mau tidak mau harus dibuat, paling tidak untuk persiapan.  Sebenarnya bukan hal yang sulit, tapi saya ingin sharing saja, mungkin teman-teman pembaca sedang bingung bagaimana cara membuatnya karena merupakan pengalaman pertama saperti saya.

SKCK adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang berisi pernyataan yang menjelaskan bahwa seseorang tidak terlibat dalam kejahatan G 30 S PKI dan tindakan Kriminal lainnya. Surat SKCK dikeluarkan oleh Kepolisian Resort (Polres)  daerah setempat. Sebelum  ke Polres alangkah baiknya disiapkan beberapa berkas sehingga tidak mondar-mandir, bolak-balik, (asal bukan bolang-baling aja ya) ke kantor.  adapun berkas / syarat yang perlu disiapkan yaitu :
1.    Pass Photo warna berlatar merah dengan ukuran :
a.    4 x 6  ( 2 lembar)
b.    3 x 4 ( 1 lembar)
c.    2 x 3 (1 Lembar)
2.    Rekomendasi catatan tindakan Kriminal dari Polsek Setempat
3.    Foto Kopi KTP ( 1 lembar)
4.    Surat Sidik Jari.

Untuk poin no 2, Surat Rekomendasi catatan tindakan Kriminal dari Polsek memang dibuat di Polsek. Namun sebelum ke Polsek, harus ada surat pengantar dari kelurahan setempat.  Surat ini yang kemudian menjadi rujukan tentang tujuan pemohon ingin mebuat SKCK. karena ini merupakan kali pertama saya membuat SKCK dan kata teman langsung kesana saja, maka saya pun langsung menuju Polsek. Tidak sampai 5 menit duduk, saya harus kembali pulang  untuk meminta rekomendasi dari kelurahan.  Untuk info saja, saat meminta rekomendasi dari Kelurahan ini, teman-teman harus menyiapkan uang Rp 10.000,- untuk biaya adminstrasi (sesuai kebijakan kelurahan masing-masing).  Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari kelurahan, kemudian diserahkan ke Polsek untuk mendapatkan Rekomendasi yang ke 2 yaitu Catatan Tindakan Kriminal. Untuk administrasinya yaitu Rp 30.000,-  dan menyerahkan pas foto 1 lembar. Kata petugasnya ukuran apa saja ( kalau saya sih 2 x 3 yang penting jangan ukuran 4 R aja yaa,, )

Setelah selesai, teman-teman dapat langsung menuju Polres, namun sebelum menuju ke bagian pelayanan SKCK, harus ke SAT RESKRIM terlebih dahulu  untuk melakukan sidik jari ( poin no 4 diatas).  Akan disiapkan formulir dan harus diisi. Setelah mengisi formulir dan penyidikan jari, kemudian langsung diarahkan ke pelayanan SKCK . Untuk administrasinya  yaitu Rp 20.000,-.
Lanjut ke pelayanan SKCK.  Teman-teman akan  di berikan formulir untuk diisi. Isinya kurang lebih sama seperti formulir biodata diri, yaitu nama, riwayat pendidikan dll. Biodata orang tua juga ada, jadi bagi yang kurang tahu tentang riwayat orang tua, mungkin bisa bertanya terlebih dahulu (mungkin bisa tanya umur saja, karena yang lainnya hanya nama dana alamat). Setelah selesai diisi, diserahkan ke petugas dan menunggu beberapa lama. Karena saat itu yang mengurus tidak banyak, jadinya saya tidak perlu mendirikan tenda diluar halaman untuk menunggu (ahahhha,, lebay ya ). Bagi teman-teman yang ingin melamar dibeberapa tempat, SKCK ini dapat diperbanyak untuk kemudian dilegalisir.  Adminstrasinya yaitu Rp 30.000,-.

Ya, alhamdulillah untuk mengurus SKCK ini saya tidak perlu menunggu lama, pelayanannya pun cepat  sehingga saya tidak perlu membangun tenda disekitar lokasi (ahahhaha,, lebay lagi).

Mungkin ini yang bisa saya bagi tentang pengalaman saya mengurus SKCK yang merupakan pengalaman pertama saya. Jika dalam penjelasan saya ada kekeliruan yang membuat anda keliru, dan bingung, silahkan langsung menghubungi pihak terkait (bukan menghubungi dokter ya! Kaga nyambung soalnya, heheh).  Lebih dan kurangnya mohon di Maafkan, sampai ketemu dicerita berikutnya. Wassalam J


Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan...

Program Tutor

Assalamu alaikum. Alhamdulillah ada satu  berita lagi dari Korea.  Yaitu tentang  tutoring. Tutoring adalah program setiap semester yang diadakan Myongji College. Program ini berlaku untuk semua mahasiswa Myongji College tanpa terkecuali. Program yang dilakukan berupa belajar bersama dengan waktu hinggah mencapai target yang diberikan yaitu 18 jam. Setiap tim terdiri dari seorang Tutor ( pengajar) dan 2-3 anggota. Seperti yang saya katakan sebelumnya, semua  mahasiswa berpartisipasi tanpa terkecuali. Kami pun turut serta dalam program tutoring tersebut. Pada semester pertama di Myongji college, kami sudah terdaftar sebagai peserta tutor. Tutor dimulai setelah beberapa minggu masa perkuliahan berlangsung. Tutor kami adalah mahasiswa korea, dan diantaranya bisa berbahasa inggris, cukup memudahkan kami dalam mengikuti program tutor.  Program tutor kami diisi dengan mengunjungi tempat -tempat di Korea. Awalnya kami berpikir bahwa tutor disini han...