Skip to main content

Belajar Berkebun

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Eh, ternyata masih ada si Mei. Hello Mei apa kabar? Ada cerita apa lagi ni?   Ada sekumpulan awan kecil yang mengusik hati sebenarnya.
Jadi begini, sebenarnya saya punya misi kecil, kurang lebih seperti ini. Memasuki tahun baru 2016 dan melihat beberapa bulan terakhir ternyata tulisan saya masih sangat kurang jika dibanding tahun kemarin. Jadi saya memiliki misi ingin produktif dalam menulis walaupun apa yang saya tulis masih berupa cerita biasa belum seperti mereka-mereka yang dikatakan “waw”.  Saat tulisan ini saya buat, saya bingung ingin menulis apa. Karena tidak ada berita atau kisah perjalanan saya (karena beberapa hari terkahir saya tidak berjalan-jalan) maka bingunglah saya ingin menulis apa. Sebenarnya sih banyak yang bisa ditulis, tapi begitulah sepertinya kata-kata gombal belum ingin berkunjung dan mengetuk hati dan pikiran saya untuk menuliskan yang lebih dari tulisan ini.

Heyyy,, ini mau curhat yaaa??? Upss sorry. Nah karena tidak ada sesuatu kekinian yang saya
akan tulis, maka saya akan berdongeng tentang hasil kebun saya. Semoga tidak mengantuk atau malah ketiduran karena mendengar judulnya “dongeng” yaa.. hehehhe.
Jadi begini ceritanya.
Semenjak pulang dari rantau (bukan mudik, tapi balik kampong) saya sedikit gusar karena tidak ada aktifitas lebih yang bisa saya lakukan. Sebenarnya ada aktifitas  dirumah tapi bagi saya itu sesuatu yang biasa. Kalau hanya sebatas kerjaan rumah sepertinya itu sudah kewajiban apalagi cewek (menurut saya yaa..). mulailah saya mencari kesibukan. Kira-kira sekitar bulan November 2015 ide ini mulai muncul. Karena berdasarkan jadwal tahun ketahun setelah Bulan Oktober merupakan jadwal kunjungan si “Hujan” maka sepertinya bercocok tanam adalah sesuatu yang bisa dilakukan. Lalu apa yang bisa saya tanam? Ada beberapa yang saya pikir bisa saya tanam. Cabe, tomat dan terong. Mungkin masih terbawa kegiatan masih dirantau. Kebetulan saat itu ibu sedang memasak dan menggunakan cabe besar. Tapi bijinya tidak digunakan. Wah kebetulan sekali. Maka cabe tersebut saya ambil bijinya lalu saya jemur. Tidak ada pengetahuan tentang pembibitan hanya mengingat seorang teman yang menjemur biji Lombok untuk dibuat bibit katanya. Jadilah saya mengikuti jejak teman saya itu. Seperti seorang yang professional, setelah penjemuran saya lakukan, kemudian saya menanamnya pada sebuah tempat untuk pembibitan. Karena saya ingin mendukung gerakan “go 3R (Reduce, Reuse, Recycle” yaitu pemanfaatan kembali barang bekas, maka wadah yang saya gunakan untuk pembibitan yaitu botol minuman yang saya bagi menjadi dua. Bagian bawah botol tidak lupa dilubangi agar tidak terjadi kelebihan kadar air. Pagi sore tak lupa saya sirami. Ya, karena jadwal di “Hujan” ternyata terjadi kemunduran kunjungan. Lupa berapa lama, kecambah-kecambahnya mulai muncul. Wah betapa senangnya. Setelah sudah cukup tinggi saya pun memindahkan pada wadah lain. Yang saya gunakan pun masih barang-barang bekas, yaitu botol minuman soda dan kaleng minuman.
Karena belum punya ilmunya, dan saya pun tidak mencari tahu lebih mendalam. Saya kemudian mencoba-coba meletakkan pot di tempat berbeda. Satu pot ditempat yang di sinari matahari secara langsung dan satunya ditempat yang cukup teduh. Dan hasilnya ditempat yang teduh terlihat lesu, lemah dan lunglai berbeda yang dibawa terik mathari yang ceria ( warna lebih hijau). Ya semoga pengamatan saya tidak salah yaaa..
Pada suatu hari saya pun bercerita pada seorang teman yang menurut saya mungkin tahu cara menanam yang baik. Ternyata benar, Maka dijelaskanlah bagaimana cara menanamnya. Selama ini saya sedikit keliru. Seharusnya bibit tanaman yang sudah mulai berkecambah jangan langsung dipindahkan tetapi tunggu hingga memiliki 4 – 5 daun. Sedikit berbeda dengan yang saya lakukan sebelumnya. Tanaman harus mendapat cukup air dan cahaya matahari. Sejak saat itu, saya menahan semangat saya untuk memidahkan bibit pada wadah lain menunggu hingga cukup remaja untuk memidahkannya. 
Ada cerita sedikit lucu menurut saya. Ceritanya begini. Ternyata kegiatan menanam ini, tanpa saya sadari ternyata diamati oleh ayah saya. Mulai dari pembibitan, membuat pot dari botol dan kaleng dan perawatan. Mungkin karena melihat antusias saya menanam tapi pot yang saya gunakan hanya dari botol dan kaleng, maka ayah saya pun membelikan saya pot ukuran sedang untuk menanamnya. Hahahhaha mungkin karena kasian melihat saya yang harus mencari botol-botol.
Lanjut kecerita. Selama tiga bulan saya menyiramnya pagi dan sore. Walaupun selama itu pula PDAM hanya mengalir 2 kali sebulan tapi tidak menyurutkan niat untuk memberikan minum pada tanaman-tanaman saya (haahhahahha,, sedikit lebay yaa). Akhir bulan Februari saya akhirnya meninggalkan mereka (tanaman) karena berangkat ke Semarang . kurang lebih tiga minggu. Tapi syukurlah “Hujan” berkunjung lebih sering jadinya saya tidak terlalu sedih meninggalkannya (mulai lebay lagi).
Dan alhamdulillah, April kemarin, tanaman saya memberikan saya hadiah. Walaupun baru satu buah tapi senang melihat tanaman sendiri sudah berbuah. Dan sekarang sudah beberapa olahan dapur saya menggunakan bahan dari kebun saya. Ada kepuasan tersendiri. Jadi termotivasi untuk bertanaman yang lain lagi. semoga suatu saat nanti ketika saya memiliki tanah, ingin bunya kebun di samping rumah. Amin.

Jadi poin yang saya ingin sampaikan pada cerita saya kali ini yaitu, sebenarnya ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan diwaktu senggang, contohnya menanam. Kegiatan yang tidak hanya bermanfaat mengisi waktu luang, tapi ada manfaat lebih dibalik menanam. Mungkin seperti saya  yang hasil kebunnya walaupun tidak banyak tapi bisa membantu bumbu masak didapur.  Selain itu, media tanamnya juga bisa menggunakan barang-barang bekas, jadi bisa mendukung gerakan “3R”.


Ini mungkin sedikit cerita dari saya, lebih dan kurangnya mohon maaf. Sampai bertemu dicerita berikutnya, terima kasih telah membaca dan wassalam J








Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan membawa

Belajar jadi Tour Guide

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Happy May’s day.  Wah udah tanggal 1 Mei aja ni. Gk terasa yaa,,, (sebenarnya kerasa banget,, soalnya kaga ada kerjaan. Hehhehe). Apa yang anda ketahui tentang Mey’s Day? Atau ada peringatan apa saja yang ada di bulan Mei? Jadi ingat waktu masih dinegeri sebelang. Bulan Mei  adalah bulan sibuk untuk performance (baca : Awal bulan mei Di Seoul). Akan banyak terselenggara festival selama bulan Mei karena didukung cuaca musim semi yang sangat cantik. Ya jadi teringat kejadian 3 tahun yang lalu. Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang peringatan apa saja yang ada pada bulan Mei. Kali ini saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya menjadi seorang pemandu wisata. Jadi ceritanya seperti ini. Senior saya yang dari Kendari meminta saya untuk mengajaknya berjalan-jalan mengenal Baubau. Namanya ka Dhita . kami mulai saling mengenal sejak bersama mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke Seoul, Korea Selatan. Ternyata nasib kam