Skip to main content

Bus Trans semarang

Pernah menunmpang Bis untuk berpergian? Bagaimana pengalaman anda?
Jum’at, 3 April 2015 saya bersama teman-teman melakukan rutinitas bulanan yang cukup membuat lelah otak dan hati setelah melakukannya. Hehehe ayo apa? Yup, belanja bulanan, hehehehhe.
Bus Trans Semarang (hanya sample :) )
Siang itu kami menumpang Bus Trans  Semarang (BRT Semarang ) jurusan Informatika,, upss maksudnya Jurusan Terboyo – Ungaran. Karena tempat yang kami agendakan adalah di A*A Swalayan, maka kami menggambil BRT jurusan tersebut. cukup jauh perjalan yang ditempuh. Kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan. Ditambah 1 jam menunggu, jadi total yang dihabiskan untuk sampai ke Swalayan tersebut kurang lebih 2 jam. Sebenarnya waktu menunggu tidak akan selama itu, namun karena saat keberangkatan, daerah tempat saya bermukim sedang menikmati musim tahunan, maka lagu “Bukan lautan hanya kolam susu” menjadi lagu favorit dan sering dilantunkan,, heheh
Penumpang di bis yang kami tumpangi cukup padat. Jadilah saya dan beberapa teman memngambil posisi siap untuk senam dan goyang dangdut. Waw kok senamnya di Bus? Sebenarnya gak bakal senam, namun karena jalur yang lewati tidak rata dan mulus, jdi bisnya pun menyesuaikan kontur jalan.
Dalam perjalanan, bis beberapa kali mampir mengabil penumpang di halte. meskipun dalam pandangan kami sebagai penumpang bis telah penuh, namun bagi supir, masih ada selah untuk beberapa penumpang. Jadilah kami para penumpang senggol-senggolan didalam bis. terkadang pada sebuah pemberhentian, bis berhenti namun tak ada penumpang yang turun sementara yang akan naik cukup banyak. suatu ketika bis berhenti dan penumpang yang akan masuk cukup banyak, sedikit mengejutkan dan mungkin pembaca bisa menebak siapa yang naik? Yaa,, yang akan naik kalah itu adalah beberapa manula, ketika kenek BRTnya mengatakan sudah full ternyata ada seorang ibu-ibu yang merupakan salah satu anggota dari rombangan Manula tersebut. dan ibu tersebut mengendong seorang bayi. Waew, dan keluarlah orasi kenek tersebut “ ada yang masih sanggup berdiri gak? Ini ada ibu yang mengendong anak dan orang tua”. Bisakah anda menebak apa yang terjadi? Ternyata belum ada yang bergerak yang mengambil posisi seperti kami yang sedang senam di bis. hehehe. Dan setelah beberapa kali penawaran dari kenek ( maksudnya pemberitahuan ulang) barulah ada yang mempersilahkan untuk duduk. Waw, jadi kebayang,ketika saya tua nanti gimana yaa? Muungkin orang yang baik akan langkah, saya masih muda saja sudah langkah apalagi ketika saya tua (semoga hanya imajinasi saya saja yang buruk).
Saya pun teringat ketika saya berada di negeri seberang, ya kalau dilihat dari peta gak sampe satu meter jauhnya J. Saya pun sedikit bercerita pada teman-teman seperjuangan yang sedang senam di bis. pada waktu di negeri sebut saja X, suasana seperti ini (suasana padat) sering dijumpai dan sudah menjadi langganan ketika pagi dan sore hari. Dimana waktu tersebut adalah waktu masyarakat setempat akan menuju rutinitas bekerja atau bersekolah dan sore adalah waktu pulang dari rutinitas tersebut. bahkan akan lebih dari yang sedang kita nikmati sekarang. Namun ada beberapa yang menjadi perbedaan antara bis yang disini (sebut saja SMG) dengan di Negara X. Bukan niat untuk menjelek-jelekkan namun saya berharap mungkin bisa dijadikan pembanding untuk lebih baik. Berikut liputannya, cekidot (maksudnya check it out) J
1.      Bis trans di Negara X tidak memakai kenek bis lagi. jadi untuk tagihan bayaran sudah tidak ditanyai dan diminta lagi. Dengan kesadaarn, para penumpang akan membayar dengan menggunakan kartu atau dengan uang tunai. Mungkin suatu saat nanti Indonesia akan mengganti kenek menjadi mesin pembayaran otomatis amin J
2.    Pada Negara X Pintu masuk dan keluar  berbeda, sehingga tidak perlu lagi menunggu penumpang turun terlebih dahulu baru kemudian penumpang baru masuk kedalam bis.
3.  Karena di Negara X tidak menggunakan Kenek, maka yang menyebutkan tempat pemberhentian berikutnya adalah sistem. Dan ketika ingin berhenti ditempat tersebut, penumpang dapat menekan tombol bel yang diletakkan dibeberapa titik.
4.      Dinegara X, ketika ada penumpang yang cukup tua, maka tanpa diperintah, muda-mudi akan mempersilahkan orang tua tersebut untuk duduk. Hal ini berlaku juga untuk ibu-ibu hamil, yang sedang mengendong anak serta orang cacat. Hal ini yang biasa terekam oleh kacamata saya selama berada di negara X, namun tidak menutup kemungkinan ada pula yang tetap membatu tidak mempersilahkan yang saya sebutkan diatas untuk duduk. Ada beberapa kursi yang memang diperuntukkan untuk mereka. Hal ini ditandai dengan tempelan stiker disamping kursi. Namun bukan berarti hanya di kursi tersebut mereka dapat duduk.

Demikian sedikit cerita perjalanan dalam pelaksanaan ritual bulanan saya. Masih ada cerita lain diwaktu yang sama namun dengan tema dan cerita yang bebeda. Silahkan baca disini. Semoga dalam cerita ini ada hikmah yang bisa diambil. Sekian dari saya, terima kasih telah membaca dan  wassalam J


Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan membawa

Belajar jadi Tour Guide

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Happy May’s day.  Wah udah tanggal 1 Mei aja ni. Gk terasa yaa,,, (sebenarnya kerasa banget,, soalnya kaga ada kerjaan. Hehhehe). Apa yang anda ketahui tentang Mey’s Day? Atau ada peringatan apa saja yang ada di bulan Mei? Jadi ingat waktu masih dinegeri sebelang. Bulan Mei  adalah bulan sibuk untuk performance (baca : Awal bulan mei Di Seoul). Akan banyak terselenggara festival selama bulan Mei karena didukung cuaca musim semi yang sangat cantik. Ya jadi teringat kejadian 3 tahun yang lalu. Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang peringatan apa saja yang ada pada bulan Mei. Kali ini saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya menjadi seorang pemandu wisata. Jadi ceritanya seperti ini. Senior saya yang dari Kendari meminta saya untuk mengajaknya berjalan-jalan mengenal Baubau. Namanya ka Dhita . kami mulai saling mengenal sejak bersama mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke Seoul, Korea Selatan. Ternyata nasib kam