Skip to main content

Tamasya Sambil Belajar di Yangpeyong Rural Comunity Tour

Assalamu alaikum warhmatullahi wabarakatuu :)

Ada cerita lagi ni dari Korea. Kegiatan ini sebenarnya sabtu yang lalu tepatnya 23 November 2013. Tema cerita kali ini adalah belajar sambil tamasya. Lokasi yang akan dituju yaitu di Yangpeyong tepatnya di Yangpeyong Rural Comunity Tour.   Pembukaannya terlalu panjang yaaa.. Langsung aja laporannya ya :)


Setelah menunggu selama 2 minggu sejak dikirimnya undangan kepada kami (resmi amat ), akhirnya waktu tersebut tiba juga (ada apa sih, bertele-tele amat). Menurut kabar yang didengar, bahwa pada 23 November kamia kan berkunjung ke suatu tempat untuk belajar membuat kimchi. Jam 8 kami berkumpul didepan bangun utama kampus. Namun sayang beribu sayang, saya dan teman-teman kompakkan bangun telat (ahahaha,,), 10 menit kurang dari jam 8 (waduh). kami pun segera bersiap-siap dan beberapa menit kemudian datanglah panggilan langsung dari sipengundang. Dari kejadian ini, kami pun banyak mendapat pelajaran. Sambil tertunduk malu, kami pun dinasihati oleh sonsengnim (guru), "konsisten dengan waktu, bayangkan bagaimana lamanya teman-teman menunggu. Jadwal yang telah disusun harus diulang kembali untuk menyesuaikan keterlambatan". Dooorr (menjadi tamparan keras,untuk nasihat diri. wlaupun masih telat juga,, heheh).

Sekitar pukul 08.40 bus meninggalkan halaman kampus. Perjalanan kurang lebih 2 jam perjalanan. Suhu yang dingin menemani perjalanan indah kami hinggah kaca mobil pun menjadi buram karena embun. Pukul 10.40 kami tiba. Huffttt,, hawa dingin menyambut kedatangan kami, kami pun berkumpul kemudian berjalan bersama menuju TKP. 

Tidak begitu jauh dari tempat bus terparkir, sekitar beberapa menit berjalan kaki. Kami pun di sambut dengan ramah. Saat kami datang, ada beberapa tamu juga yang sedang belajar membuat kimchi. Kami langsung dipersilahkan menuju sebuah ruangan. Ditempat tersebut kami beristrahat sejenak sambil mendengarkan arahan mebuat kimchi. Setelah itu kami pun beranjak menuju sebuah tenda dom besar yang menjadi tempat kami praktek kimchi :).. upss lupa memperkenalkan peserta yang belajar membuat kimchi. Semua merupakan 외국 (weguk = foreign), yaitu dari Indonesia "인도네시아" (harus yang pertama diperkenalkan, heheh), China "충국 (Chungguk)", Thailand "태국 (Teguk)", Mongol "몽골(Mongol)".  



Sebelum memulai, kami pun dibagikan perlengkapan bekerja, seperti celemek, penutup kepala, dan sarung tangan (persis seperti pekerja pabrik). Setelah selesai memakai kostum kami pun mulai beraksi. Bahan disebar untuk dipotong-potong, seperti daun bawang, daun hijau (gk tau namanya), bawang bombay. Selain itu ada lobak dan sawi putih. 



Yang pertama diolah adalah Lobak yang telah dipotong memanjang sebesar korek api, kemudian ditambahkan bawang putih dan serbuk cabe lalu dicampurkan sampai merata. setelah merata kemudian dimasukkan daun bawang  dan daun hijau lalu dicampur lagi. setelah itu dimasukkan sebuah cairan (yang katanya merupakan larutan rahasia) lalu diaduk lagi bersama garam. Terkakhir dicampurkan madu (pantasan sedikit manis).
Nah, prosesnya belum selesai, kan masih ada sawi putih. nah adonan lobak tadi kemudian dilumurkan pada sawi putih sehelai demi sehelai sampai seluruh sawi putih tercampur. Setelah semua selesai, kami pun dipersilahkan membawa pulang 2 buah untuk seorang (hahaha,, siapa yang maw makan sebanyak itu :'( ).





Setelah itu kami diberikan waktu untuk berjalan-jalan sekitar lokasi. Kami pun menuju kesungai. Niat hati untuk membersihkan baju yang terkena saus kimchi, eh ternyata sungainya beku. Dan seperti tak pernah melihat air yang membeku, kami pun heboh. Setelah puas berfoto dan bermain dengan air yang beku,kami pun makan siang.karena kami tak makan daging ba*i   "되지고기 (dwejigogi)", kami pun disiapkan daging ayam. Kami pun makan dengan hidmat.

 Setelah meja telah dibersihkan, ternyata masih ada satu lagi aktivitas yang telah dijadwalkan yaitu membuat hiasan yang tebuat dari kayu. Setelah mendengarkan penjelasan dari sang instruktur, kami pun mulai mengolah bahan. Ada yang mebuat capung, kupu-kupu, wajah orang, pohon, dan lainnya. 









Setelah itu kami pun kembali ketenda putih untuk  melanjutkan agenda (ciee agenda) yaitu membuat kue beras "떡 (ttok)". Bahannya sangat simple, yaitu beras yang sudah dimasak. Hanya itu. gk nyangka kan? Nasi tersebut kemudian ditumbuk menggunakan palu kayu besar.
Dan saya pun tidak ketinggalan untuk mencoba. Setelah sudah halus (lembek), adonan tersebut kemudian dimasukkan kebuah cetakan segi empat namun sebelumnya diolesi oleh madu. Setelah diratakan kemudian dipotong sesuai selera. Kami pun dipersilahkan untuk membawa pulang atau bisa juga dimakan langsung namun dibakar atau digoreng terlebih dahulu :).


Dan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiiba, yaitu makan ubi "고구마 (goguma) " bakar. Saat sedang makan, terjadilah aksi jail-menjail, memakaikan arang kewajah teman. Dan Beberapa teman terkena korban. hehehe,, syukur enggak.



Setelah itu kami pulang. Namun tidak langsung ke Myongji tetapi singgah sebentar ke Dumulmori. Tempat ini telah saya kunjungi bersama teman-teman KTTI, jadi tidak begitu terlalu excited.. hehehhe
Setelah cukup puas berjalan-jalan dan mengambil gambar, kami melanjutkan perjalanan pulang. Tidak jauh dari Dumulmori kami pun berhenti untuk makan malam, dan kemudian melanjutkan perjalan. Karena lelahnya tubuh yang hinggap, hampir dari kami tertidur dibus. Pukul 20.13 kami tiba di kampus tercinta










Demikian cerita saya kali ini, lebih dan kurangnya mohon maaf lahir dan batin :)

** 
foto lain















Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan membawa

Belajar jadi Tour Guide

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Happy May’s day.  Wah udah tanggal 1 Mei aja ni. Gk terasa yaa,,, (sebenarnya kerasa banget,, soalnya kaga ada kerjaan. Hehhehe). Apa yang anda ketahui tentang Mey’s Day? Atau ada peringatan apa saja yang ada di bulan Mei? Jadi ingat waktu masih dinegeri sebelang. Bulan Mei  adalah bulan sibuk untuk performance (baca : Awal bulan mei Di Seoul). Akan banyak terselenggara festival selama bulan Mei karena didukung cuaca musim semi yang sangat cantik. Ya jadi teringat kejadian 3 tahun yang lalu. Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang peringatan apa saja yang ada pada bulan Mei. Kali ini saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya menjadi seorang pemandu wisata. Jadi ceritanya seperti ini. Senior saya yang dari Kendari meminta saya untuk mengajaknya berjalan-jalan mengenal Baubau. Namanya ka Dhita . kami mulai saling mengenal sejak bersama mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke Seoul, Korea Selatan. Ternyata nasib kam