Skip to main content

KTTI, Keluarga baru di Seoul

Assalamu alaikum warahmatullahi wabaraktu.
Mau sedikit berbagi tentang kelurga baru diKorea. Kelurga ini biasa dipanggil  KTTI (Kelompok Tari Tradisional Indonesia).

Bermula saat menghadiri pertemuan PERPIKA (Persatuan Pelajar Korea). Pada sesi hiburan, ditampilkanlah tarian Indonesia (tari kipas). Mengagumkan, bisa melihat tarian Indonesia di Korea. Teringatlah saya kembali masa-masa SMP dulu, yang pernah belajar menari dan sempat tampil dibeberapa tempat dan perlombaan dan Alhamdulillah menang (nostalgia ^^)


Setelah acara selesai, ada teman yang mengajak ke KBRI. Namanya Elin. Hari ini adalah jadwal menarinya jadi harus segera bergegas menuju KBRI. Saya dan teman-teman akhirnya setuju untuk ikut.
Setiba kami disana, kehangatan langsung terasa. Florian Hutagalung atau yang dipanggil dengan kak Flo adalah papa sekaligus mama buat anak-anak KTTI. Beliau adalah ketua, manajer, sekaligus pelatih dari KTTI (hebat, rangkap jabatan).  Kami langsung diajak untuk langsung ikut serta latihan. Walaupun masih canggung dengan teman-teman yang ada disitu, namun karena senyum ramah, sapaan yang akrab, dan candaan-candaan yang dibuat membuat suasana sangat bersahabat. Pukul 10 latihan selesai.

Bermula dari ikut-ikutan dan akhirnya mau bergabung dengan KTTI.  Jadwal latihan KTTI adalah setiap sabtu jam 5 – 9 pm, namun terkadang latihan dimulai lebih awal dan pulang telat. Biasanya jam latihan lebih lama hanya jika akan ada performance. Jam 7 adalah waktu break. Biasanya diwaktu ini kami akan makan bersama. biasanya kak Flo yang dengan baik hati membuat kami makanan, atau mba yuli yang dengan tangannya membuatkan makanan Indonesia atau  mamanya Laura yang selalu membawakan kue dan makanan. Inilah yang membuat saya jatuh hati pada KTTI.  Suasana  rumah saangat terasa. Riuhnya  saat makan, cerita ini-itu,moment yang membuat saya menjadi kangen dengan rumah. Apalagi jika ada anak baru, menjadi sasaran pertanyaan.

Dan Saat makan itulah menjadi moment untuk menyampaikan pengumuman. Yang menyedihkan adalah ketika saat itu diumumkan bahwa akan ada  yang keluar dari KTTI. Bukan keluar karena tak suka dengan KTTI, namun karena akan kembali ketanah air. Terkadang sedih, baru beberapa waktu bertemu dan berkenalan sudah harus berpisah. Setelah acara makan biasanya ada ritual tiup lilin dan pemberian piagam. Piagam KTTI biasanya berisi photo-photo ketika pentas dan tulisan-tulisan dari kami.Lalu ditutup foto bersama.



Saat latihan juga sangat riuh, apalagi ketika julukan-julukan baru tercipta karena gerakan salah atau lucu misalnya kak Qonit (ubur-ubur), kak Ema (miss lebay), dan masih banyak lagi. Namun jangan berharap saat latihan serius akan ada canda tawa. Semua akan serius, bahkan kak Flo yang biasanya bagai komedian bisa berubah 180 derajat. Namun saya salut, karena jika tidak seperti itu kami tak akan serius dan berusaha untuk tampil maksimal.

Di KTTI bukan hanya untuk warga Indonesia namun terbuka untuk semua yang ingin belajar dan mengenal  Budaya Indonesia. Di KTTI sendri banyak juga warga Asing yang berlatih menari seperti korea, jepang, dll. Bahkan tak jarang mereka dilibatkan saat pentas.

Tanggal 4 Mei adalah hari penting dimana saya diberi kepercayaan untuk ikut dalam penampilan di City Hall dalam acara Seoul Friendship Fair 2013. Sudah menjadi ritual jika setiap tampil kita akan mencari spot unutk melakukan foto keluarga.

Terima kasih KTTI telah menerima saya menjadi bagian dari Keluarga besar ini. 



foto Keluarga

foto keluarga gaya imut


penampilan pertama



jadwal KTTI


latihan

makan bersama

pepisahan dengan fanny




**
Sore, rintik hujan
Korea, 28 Juli 2013

Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan membawa

Belajar jadi Tour Guide

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Happy May’s day.  Wah udah tanggal 1 Mei aja ni. Gk terasa yaa,,, (sebenarnya kerasa banget,, soalnya kaga ada kerjaan. Hehhehe). Apa yang anda ketahui tentang Mey’s Day? Atau ada peringatan apa saja yang ada di bulan Mei? Jadi ingat waktu masih dinegeri sebelang. Bulan Mei  adalah bulan sibuk untuk performance (baca : Awal bulan mei Di Seoul). Akan banyak terselenggara festival selama bulan Mei karena didukung cuaca musim semi yang sangat cantik. Ya jadi teringat kejadian 3 tahun yang lalu. Pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang peringatan apa saja yang ada pada bulan Mei. Kali ini saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya menjadi seorang pemandu wisata. Jadi ceritanya seperti ini. Senior saya yang dari Kendari meminta saya untuk mengajaknya berjalan-jalan mengenal Baubau. Namanya ka Dhita . kami mulai saling mengenal sejak bersama mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke Seoul, Korea Selatan. Ternyata nasib kam