Skip to main content

Berkenalan dengan Tradisi Dole_dole


Asssalamu alaikum warahamtullahi wabarakatu
Mungkin cerita kali ini saya awali perkenalan kota saya. Baubau. Mungkin untuk beberapa atau mungkin kebanyakan orang belum kenal  dengan kota Baubau. Ok saya kenalkan. 

Baubau adalah salah satu kota dari 12  kota di provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis, Baubau terletak diantara 5, 21 o – 5,30o  LS dan 122, 30 o  ­­- 122,45 o  BT. Baubau memiliki potensi objek wisata yang beragam dan panorama alam yang sangat memukau. Ragam objek wisata yang ditawarkan banyak diantaranya situs peniggalan sejarah, wisata alam, dan kebudayaan. Dan pada kesempatan ini saya akan sedikit bercerita tentang kebudayaan, yaitu tradisi Dole – dole.

Apa sih itu “Dole-Dole”?  secara harfiah kata Dole-Dole berarti guling-guling. Upacara ini diperuntukkan bagi anak balita sebagai rangkaian pemberian nama kepada anak bersangkutan. Menurut kepercayaan masyarakat Buton bahwa anak yang telah melalui prosesi ini akan terhindar dari segala macam penyakit. pelaksanaan dole-dole tidak ditentukan pada usia berapa si anak. Kapan pun dapat dilaksanakan asal hari baik silahkan di langsungkan. 

Jika melihat dari sejarah, pelaksanaan upacara dole-dole bermula dari jaman Sipanjonga (salah seorang dari mia patamianan- pendiri kerajaan Wolio-Buton). Perkawinan Sipanjonga dengan Sibanaa melahirkan seorang putra yang diberi nama Betoambari. Namun sejak bayi, Betoambari selalu sakit-sakitan. Melihat kondisi demikian, Sipanjonga kemudian menggelar suatu upacara pengobatan bagi Betoambari, Alhasil setelah upacara tersebut Betoambari berangsur sembuh. Dari pengalaman itu Si Panjonga kemudian berwasiat agar kelak anak cucunya di dole- dole dan sampai sekarang wasiat tersebut masih dilaksanakan.

Bagaimana dengan proses pelaksanaannya? dan apa saja yang harus di persiapkan?
Sebelum acara dimulai, ada beberapa yang harus dipersiapkan untuk prosesi dole-dole yaitu pisang rebus, ubi rebus, telur rebus, nasi merah, saba (kue singkong), minyak kelapa, kunyit dan ikan. Jenis ikannya pun tidak sembarang. Ikan yang diperkenankan adalah ikan baura. Tidak lupa air kembang dan tikar yang sudah di lapisi daun pisang. Wadah penyimpanan makanan pun tidak sembarang. Pisang rebus, ubi rebus, telur dan nasi di simpan dalam periuk kuningan yang kemudian di tutup dengan menggunakan daun pisang. Lalu ikan diletakkan diatas periuk-periuk tersebut. 

Setelah semua telah siap prosesi di mulai. Bisa’ (oarang tua yang melakukan dole-dole) membaca doa kemudian mengedong si bayi dan membaringkan diatas daun pisang lalu di dole (guling). Mungkin salah satu faktor dinamakan dole-dole karena prosesnya didole-dole yang merupakan bahasa setempat yang artinya guling-guling. ada hal unik yang menurut saya. setelah proses guling-gulingnya. Sebelum bayi tersebut diberikan kepada gadis yang menggedong (mosangona) bayi diberi telur. Yang membuat saya bertanya-tanya (lebay dikit) kenapa bukan pisang atau ubi melaikan telur yang diberikan. Harus ada wawancara lebih lanjut untuk menjawab hal tersebut.

Setelah itu yaitu acara bagi –bagi kue dole-dole dan makan bersama. Dalam acara ini undangan hanya untuk kaum wanita.  
**
Indonesia dengan banyaknya kepulaunnya tidak hanya menyujukan keindahan alam. Namun keragaman suku juga menawarkan kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan menarik untuk dijelajahi
Persiapan oleh bisa'

prosesi dole-dole

penyerahan bayi kepada mosanngona 



pembagian kue :)

Comments

Popular posts from this blog

Serunya Permainan Tradisional

Assalamualaikum  warahmatulahi wabarakatu.  yee,, Ketemu lagi.. apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa. amin Oh ya, saya punya cerita. Jadi gini. Tadi saya dan sepupu-sepupu saya ngobrol bareng. Topik yang diobrolin banyak dan kemudian sampailah pada topik mengenang masa lalu. Masa lalu yang diperbincangkan yaitu tentang betapa serunya masa kecil kami dulu. Masa dimana kami belum mengenal gadget. Sangat berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak kecil sudah mengenal dan bahkan sudah bisa menggunakan kecanggihan-kecanggihan teknologi saat ini.

KPM, LKM, BKM, bersaudarakah?

Assalamualaikum, Apa kabar, semoga selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa,, amin. Wah awal bulan ada cerita apa ini? kalau dari judulnya sih kayaknya mau cerita tentang keluarga ini. eits.. tidak-tidak.. bukan begitu. Dari pada ngawur, yuk simak ceritanya. Sekitar pukul 08.15 WITA saya mendapat pesan dari teman yang menanyakan apakah saya sedang sibuk saat itu. Saya pun menanyakan ada apa? lalu dia pun menjelaskan bahwa saat ini sedang ada sosialisasi tentang KPM dan untuk perwakilan kelurahan masih kurang   satu orang. Jadi saya pun ditawarkan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Karena saya pun sedang tidak sibuk, maka saya pun langsung mengiyakan ajakan tersebut. Maka dengan segera saya bersiap-siap untuk menuju TKP.   Saat tiba di tempat sosialisasi. Acara sudah dimulai dan sudah sampai pada laporan ketua panitia. Saya pun kemudian masuk dan mencari kursi kosong. Seperti kata-kata orang bahwa ketika kita berpikiran positif maka sekeliling pun akan...

Haroa Rajab

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Alhamdulillah sudah bulan Rajab, insyaallah kurang lebih 2 bulan lagi bulan Ramadhan. Apa yang mau dibahas pada artikel kali ini? Oh ya, jadi teringat sindiran orang Cina tentang kotaku. Sindirannya untuk bercanda sih. Jadi  kata-katanya seperti ini, "orang Baubau bagaimana mau kaya, hali-hali haloa. Hali-hali haloa" (orang baubau bagaimana mau kaya, hari-hari haroa, hari-hari haroa". Jadikira-kira seperti itu yang menjadi candaan turun temurun setiap kali sudah waktunya untuk haroa. Jadi apa itu haroa? Penjelasan secara umumnya seperti ini. Haroa adalah bentuk ungkapan syukur kepada Allah swt. Bentuk pelaksanaannya dengan menyiapkan beberapa jenis kue yang disusun didalam talang. Sebelum makanan tersebut disantap bersama, akan dibacakan ayat-ayat suci al-qur'an oleh tokoh adat atau yang dalam bahasa setempat disebut Lebe . Gimana? Sudah ada gambaran? Lalu setiap kapan haroa ini dilaksanakan? Jadi pelaksanaannya yaitu ...