Jika biasanya seminggu sebelum Ramadhan
atau seminggu Ramadhan bersiap untuk pulang kampung (pulkam) bagi yang
merantau. Namun ramadhan tahun ini kami
(mahasiswa student exchange Myongji) tidak ada ritual seperti tahun sebelumnya. walaupun sedikit bersedih
namun tidak menjadi masalah yang begitu berarti.
9 dari 11 mahasiswa berasal dari Sulawesi Tenggara. Melangkah sampai
ke Korea Selatan (Seoul) bukanlah sebuah langkah yang pendek. meninggalkan kota
lalu menuju perantauan. Mencoba peruntungan ke Tanah Jawa dan akhirnya tiba di
negeri Gingseng.
Ramadhan pertama di negeri gingseng bukanlah perkara yang sulit atau pun mudah. Negara yang minoritas kaum muslim ini, cukup sulit untuk menemukan tempat peribadatan. Jika terbiasa menemukan masjid dengan jarak yang cukup dekat dari tempat tinggal, beda halnya dengan disni. Kami harus melakukan perjalan kurang lebih 30 menit untuk menuju masjid terdekat, yaitu di daerah Itaewon. Itaewon bisa dikatakan sebagai daerah muslim di Korea.
letak
geografis pun turut mengiringi pengalaman ramadhan kali ini. Jika di Indonesia lama
berpuasa selama kurang lebih 12 jam, maka di Negeri Gingseng ini puasa dilakukan kurang lebih 16 jam,
imsyak 03.36 dan buka puasa pada pukul 19.57. walaupun dengan waktu ynag cukup
lama namun bukan menjadi alasan untuk tidak ikut berpuasa.
Ramadhan
adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim dimana pun .Berada Daerah
kutub, daerah gurun, daerah minoritas atau mayoritas islam bukanlah menjadi alasan
untuk tidak beribadah pada_Nya. Selagi ada
umur dan mampu melaksanakannya kenapa harus ditunda. Dimana pun dan apapun
situasinya jadikanlah sebuah tantangan untuk menambah kekhusyuan kita..
__Marhaban
ya Marhaban__
Comments
Post a Comment