Assalamualaikumsalam warahmatullahi wabarakatu.
Hello. Masih dalam nuansa bulan Mei. Ada cerita lagi? yang jelas kalau tulisan ini sudah sedang terbaca berarti ada cerita (waduh kata pembukanya mulai aneh).
Jadi seperti ini. seperti tahun-tahun sebelum-sebelum-sebelumnya sebulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan pasti banyak yang melangsungkan acara pernikahan. Mungkin karena merupakan bulan baru, atau karena pengen puasa tahun ini sudah bisa sahur sama pasangan atau supaya pas bertamu lebaran udah ada pasangan,, cieeee,, apapun alasan tambahannya yang jelasnya alasan utama yaitu untuk ibadah.
Cerita kali ini bukan bahas tentang orang yang mengadakan pernikahan, atau curhatan saya yang ngebet juga pengen nikah,, nooooo,, bukan NO juga sih, Cuma belum,, insyaallah jika Allah sudah takdirkan . Jadi cerita saya kali ini yaitu “motif terselubung menghadiri acara pernikahan”. Waduuuh,, kok judulnya seram yaaa. Hehehhe
Saking banyaknya yang mengadakan acara pada bulan Sa’ban yang baik ini, dan agar tidak mengecewakan pihak pengundang, maka untuk mengadirinya dibagilah menjadi dua tim, ayah dan ibu. Nah, karena ibu belum bisa menjalankan kendaraan, maka jadilah saya sebagai pasangannya. Kalau tidak sedang berhalangan (sebenarnya sih tidak halangan) saya pasti akan ikut untuk melaksakan misi saya.. hahhahha (ketawa ala bajak laut). Sebenarnya apa motif saya? Sebenarnya motif ini baru muncul dan tersadari belum lama ini. Dulu ketika diajak, masih mikir-mikir untuk ikut. Alasannya malu, kurang percaya diri, malas ketemu dengan orang banyak, dan alasan lain yang dibuat-buat. Padahal jika ditinjau lebih dalam, emang ada yang merhatiin.. aahhaha (tapi mungkin saja ada yang perhatiin, tanpa disadari, lalu dari mata turun kehati, eiii,, mulai ngaco).
Lanjut kecerita. Seiring bertambahnya usia, pola pikir yang kemarin mulai berubah. Yang dulunya malu dan malas ketemu orang sekarang lebih antusias (kali aja ada orang tua yang lagi nyari jodoh untuk anaknya,, ahahha,, mulai ngaco lagi kana tau emang ada ke*****n). Menurut saya, jika bukan melalui moment ini, saya tidak akan tahu dan bisa jadi tidak pernah tahu siapa saja kerabat, baik itu kerabat dekat maupun kerabat jauh. ketika Lebaran pun belum tentu bisa bertemu. Jadi sekalian bisa silaturahim. Jadi kenapa tidak untuk ikut.
Dan, ketika menghadiri sebuah acara pernikahan, pasti orang-orang akan mengenakan pakaian terbaiknya. Nah pada kesempatan ini bagi yang suka bereksperimen dengan model dapat menjadi tempat mendapatkan referensi. Mulai dari gaya casual, sampai yang super duper mewah. Jadi kira-kira seperti itu.
Untuk motif terselubungnya mungkin bisa disimpulkan sendiri ya :-p . Mungkin ini yang bisa saya ceritakan. Jangan kapok untuk baca ya.. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Sampai ketemu dicerita yang berikutnya. terim
Comments
Post a Comment