Assalamu alaikum.
Wah ternyata udah bulan Agustus. Ada apa dibulan Agustus ini? Yup
ada yang ulang tahun, siapa? Aduh masah gak tahu, itu loh. Kalau sekarang ada 2
aniversary tapi gk tahu kalau setelah ini ternyata udah ada tambahan yang
special.
Well, kembali ke laptop. Anniversary yang pertama adalah PRAMUKA,
tepatnya 14 Agustus yang sudah berusia
54 tahun. Ternyata udah tua juga yaa. Saya sematkan dalam artikel saya ini
karena saya adalah anak Pramuka, hidup Pramuka. Kemudian yang kedua adalah
INDONESIA yaitu 17 Agustus dengan usia sudah menginjak 70 tahun. Wah tidak
kalah tua ternyata.
Pada artikel ini saya akan sedikit bercerita suka cita menyambut
hari Ulang tahun Indonesia di daerah saya, tepatnya di Baubau, Sulawesi
Tenggara.
Tahun ini saya kembali keperantauan lebih cepat dari tahun
sebelumnya. Jadi untuk tahun ini saya tidak merasakan suka cita HUT di kota
saya tercinta. Mungkin sedikit flash back perayaan tahun lalu. begini ceritanya
:
Hampir setiap tahun entah sejak tahun berapa dimulai, Baubau selalu
mengadakan lomba gerak jalan Indah. Pesertanya adalah seluruh sekolah di Baubau
dan umum. Untuk sekolah terbagi beberapa
kategori yaitu berseragam Putih merah (SD), putih biru (SMP), putih Abu-abu
(SMA), pramuka di semua tingkatan, dan
aksesoris (semua tingkatan, jika ada). Sedangkan umum berasal dari semua
kalangan seperti karang taruna, komunitas, karyawan swasta, PNS dll. Dan
barisan Yang sangat ditunggu yaitu
barisan para waria (soalnya heboh, heheh).
Gerak jalan indah biasanya berlangsung selama 3 hari. Hari pertama
adalah barisan pramuka, hari kedua adalah baju seragam (terkecuali barisan
aksesoris) dan hari ketiga yaitu umum (termasuk barisan aksesoris sekolah).
Jauh hari, pasukkan berbaris sudah mempersiapkan barisannya. Latihan dilakukan
pagi dan sore. Meskipun tidak semua barisan akan mendapat juara, namun semangat
barisan dapat terlihat dari latihan rutin yang dilakukan. Puncak semangat
dilihat pada hari H lomba gerak jalan indah. Langkah tegak setiap barisan mampu
menggetarkan jembatan. Semua bersemangat, tidak terkecuali barisan SD, yang
terkadang mungkin merupakan murid kelas satu. Namun menurut saya, Panasnya
mentari, ditambah jarak yang jauh masih kalah jauh dibanding perjuangan para
pahlawan dahulu.
Penonton pun tidak kalah meriah, sepajang jalan dari garis star
hingga finish tidak luput dari barisan penonton. Sejak dimulainya barisan
pertama oleh mersing band sekitar pukul 7.30 hingga barisan terakhir penonton
tetap menyemangati para peserta, bahkan tak jarang penonton membawa payung
sebagai pelindung dari panasnya matahari dan bekal makan dan minum. Jadi
teringat nenek yang dengan setia menonton cucunya setiap tahunnya. Sengaja pergi
sangat pagi demi mendapatkan posisi paling depan.
Pemenang barisan kemudian diumumkan pada malam ramah tama yaitu 16
Agustus di Pantai kamali. Acara ini pun biasanya diisi dengan hiburan yang
menjadi daya Tarik tersendri bagi masyarakat.
Suka cita tidak hanya sampai pada gerak jalan Indah. Masing-masing
kelurahan biasanya juga mengadakan lomba untuk menyemarakkan HUT Indonesia.
Tidak terkecuali pemuda-pemudi di kelurahan saya. Sejak jauh hari rancangan
kegiatan sudah disusun. Meskipun hadiah yang ditawarkan tidak begitu WAH, namun
tidak sedikit peserta yang mendaftarkan diri. Ada Lomba makan kerupuk, lomba lari sendok
kelereng, futsal dll. Sungguh suasana yang menyenangkan. Diajang ini pun bisa
menjadi ajang silaturahim.
Bagaimana dengan kampung halaman kalian? Pasti tidak kala seru.
Sayang, tahun ini saya kembali ke rantau lebih cepat. Semoga tahun
berikutnya saya bisa merasakan suka cita ini lagi (meski bukan dikampung
sendiri, yang penting seperti ini,, heheheh).
**
Demikian sedikit cerita rindu saya terhadap kampung halaman. Maaf
jika ada salah kata. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Sampai jumpa dicerita
berikutnya. wassalam
persapan disekola |
persiapan barisan pramuka |
rapi |
kebetulan yang ada fotonya cuma ini.. mungkin nanti bisa menyusul
Comments
Post a Comment