Artikel ini
dibuat ketika Valentine’s Day, namun karena belum ada kesempatan sehingga baru
saat ini artikel ini terposting. Silahkan membaca semoga bermanfaat
Apakah status anda saat ini berpasangan? Tahukah anda tentang
perayaan valentine? Sudah berapa kali kh anda merayakannya?
Hari valentine atau yang dikenal sebagai hari kasih sayang ini
sudah menjadi salah satu peringatan penting dalam sebuah pasangan muda-mudi.
Entah sejak kapan hari perayaan itu dijadikan sebagai momen penting. Namun,
apakah ini berlaku untuk semua agama? Saya rasa tidak, khusunya agama islam.
Larangan tentang perayaan hari kasih sayang pun sudah sering disampaikan baik
itu melalui sebuah artikel hingga dakwah secara langsung. Namun, ada banyak
muda –mudi islam yang turut merayakannya juga.
Dari pandanga saya, sejarah hari kasih sayang pun tidak jelas.
Sebab, banyak sumber yang memberikan penjelasan berbeda-beda. Ada yang
mengatakan bahwa pada tanggal tersebut merupakan hari persembahan untuk
pernikahan suci Zeus dan Hera, hari raya
bangsa Romawi paganis, tanggal dieksekusinya tokoh penyelamat Cinta santa
Valentine dan masih banyak versi lain.
Dalam senuah survey yang dilakukan seorang kepala sekolah disebuah
kota di Sulawesi Tenggara mengatakan bahwa pada tanggal 14 Februari 2011, banyak muda – mudi yang mengadakan pesta perayaan bersama
pasangannya. Sungguh miris.
Disalah satu situs website remaja islam (remajaislma.com) menarik
beberapa kesimpulan berdasarkan ceita tentang sejarah perayaan hari kasih
sayang yaitu :
1. Valentine’s
day berasal dari upacara keagamaan romawi kuno yang penuh dengan paganism dan
kesyirikan.
2. Upacara
Romawi kuno akhirnya dirubah menjadi hari perayaan Gejera dengan nama Saint
Velentine’s day atas inisiatif Paus Gelasius I. jadi acara Valentine menjadi
ritual agama Nasrani yang dirubah peringatnya menjadi tanggal 14 Februari,
bertepatan dengan matinya St.Valentine.
3. Hari
Valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh Nasrani yang dianggap
sebagai pejuang dan pembela cinta.
4. Pada
perkembangannya dizaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan
dihiasi nama “hari kasih sayang”.
Nah bagaimana
dari sisi Kristen? Berdasarkan salah satu website pelayanan remaja Kristen
(remaja.sabda.org) berpendapat bahwa seharusnya makna hari kasih sayang bagi umat
kristiani di seluruh dunia bukan karena menghormati seorang Santo yang adalah
seratus persen manusia. Melainkan memberikan penghargaan tertinggi kepada Allah
yang seratus persen manusia dan seratus persen Allah. Bukti kasih Allah sangat
nyata bagi manusia, yang adalah “pengantin-pengantin-Nya”, seperti yang sudah
tertulis dalam 2 Korintus 11 : Rasul Paulus memberikan analogi, sehubungan
dengan gencarnya perayaan Valentine’s Day, tentang hubungan kasih antara
Kristus dan jemaat-Nya (Efesus 5:25). Jemaat Tuhan yang berkumpul menjadi satu
untuk beribadah kepada Tuhan akan disebut sebagai gereja. Gereja adalah tubuh
Kristus. Apabila hubungan suami istri dalam suatu keluarga retak, maka gereja
akan retak dan tubuh kristus akan retak.
Jadi,
sebenarnya perayaan Valentine itu milik siapa? Jika kita hanya berpatokan pada
tanggal 14 Februari sebagai hari untuk berkasih sayang kepada kedua orang tua,
saudara, kawan dan keluarga, bagaimana dengan hari lain? Jadi tidak usah
menunggu tanggal tersbut untuk mengatakan sayang kepada orang-oramg terkasih.
Atau menunggu untuk memberikan kado-kado special untuk orang-orang tersayang.
Karena setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detiknya adalah waktu yang tepat
mengungkapkan sayang tersebut tanpa harus menunggu dikomdani si tanggal 14
Februari J.
Karena Waktu hanya milik sang Pencipta
yang memiliki hidup dan mati para hamba-Nya. Kita tidak memiliki hak untuk
menunggunya. Jadi gunakan waktu tersisa sebelum kita dijemput oleh malaikat
penjemput .
Demikian
sedikit cuap-cuap dari saya. Jika ada kesalahan dalam pengetikan dan penggunaan
kata yang kurang tepat, mohon maaf karena saya hanyalah manusia yang tak luput
dari salah dan khilaf. Semoga bermanfaat. Terima kasih telah membaca dan
wassalam J
Comments
Post a Comment