Tangal 25
Desember adalah tanggal istimewah bagi pemeluk kristiani. Begitu pun dengan
kami 11 mahasiswa pertukaran mahasiswa Myongji -Unissula. Bukan karena kami
turut merayakan perayaan tersebut, namun pada tanggal tersebut kami diagendakan
akan bertemu dengan Rektor Unissula Professor Laode Masihu Kamaluddin. Pukul 13.55 waktu Korea, bus melaju
meninggalkan halaman depan Kampus Myongji menuju Ann Thompson Academy. Ann
Thompson Academy terletak cukup jauh dari Seoul, kurang lebih sekitar 1 jam
perjalanan. Sedikit berkenalan dengan Ann Thompson Academy. Ann Thompson
merupakan international akademi yang kualitasnya tidak usah diragukan lagi.
Dengan suasana belajar yang nyaman, bangun yang memadai, dan guru yang
professional . Peserta belajarnya pun tidak lebih 30 orang dengan jumlah
pengajar sekitar 15 orang. Ann Thompson Academy terletak di Icheon-si,
Huan2-ri, Hobeob-myeon 532-6, Gyeonggi-do.
Kami tiba
sekitar 14.20 waktu Korea dan disambut hangat oleh pihak Ann Thompson Academy.
Setelah berkenalan kami pun diajak masuk kedalam rumah dimana Prof Laode
menginap. Setelah melaksanakan shalat Ashar kami pun diajak menuju meja jamuan.
Kami pun menikmati jamuan sambil berbincang-bincang santai dengan pak Prof
Laode. Beliau memperkenalkan teman karibnya selama menuntut ilmu di Amerika, Mr
Kwan adalah sapaan akrabnya. Kami pun diceritakan bagaimana awal mereka
berkenalan. Dalam perbincangan tersebut Mr Kwan bercerita bagaimana era
sekarang berbeda dengan era dizamannya. Dimana sekarang begitu banyak
kesempatan-kesempatan untuk mencari ilmu. Fasilitas-fasilitas pun dengan muda
didapatkan. “The power of thinking, kami
mempunyai banyak ide tapi kami tak punya uang untuk merealisasikanya. Namun
kami punya semangat untuk merealisasikannya. Karena kami yakin banyak cara
untuk mewujudkannya. Jadi jangan pernah berhemti untuk menciptakan ide, The power of thinking”, nasihat Mr Kwan.
Bincang-bincang pun
berlanjut setelah melihat “Laode Hall” dan
melaksanakan shalat Magrib. “Laode Hall merupakan bangunan yang didedikasikan untuk Prof laode, sehingga
nama bangunan tersebut diberi nama beliau.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini
perbincangan lebih special karena hanya ada mahasiswa dan Rektor. Dalam
perbincangan ini kami bagaikan seorang anak yang sedang ditanyai ayah bagaimana
perkembangan belajar kami. kami pun mendapat kelegaan setelah dijelaskan oleh
Prof. Laode tentang kredit SKS yang akan dilanjutkan sekembali dari Korea. Kami
pun dibukakan pandangan kami tentang dunia saat ini dimana IT merupakan
pemegang Dunia saat ini. Kami pun dikenalkan dengan India yang jadi pusat IT
dunia saat ini. Banglore dan Vellore
merupakan 2 nama institute yang Prof sarankan jika ingin melanjutkan
master. Kami pun diceritakan tentang Banglore salah satu kota di India,
yang mengontrol system manajemen
Buckingham Istana Inggris. Dan Indialah yang mengontrol system jaringan
informasi dunia saat ini, jadi tidak salah jika India menjadi tujuan belajar IT
saat ini.
“Ingat, dunia ini adalah game, persahabatan
international itulah yang menentukan.” pesan beliau kepada kami." Tidak ada istilah sekolah bagus tapi
tergantung teman-teman sajalah. 1000
teman itu sedikit, 1 teman itu banyak, 1 teman sudah berat jika kawannya seperti
SBY, tapi 1000 teman apalah artinya jika
hanya tukang becak",. jelasnya
Perbincangan
yang cukup lama tapi begitu singkat
menurut kami . Pukul 20.30 kami pun pamit kembali ke Myongji collage. Bus melaju membawa kami dengan perasaan yang
sulit diungkapkan. Mimpi pun siap kami ukir, untuk kemudian kami harus
wujudkan. Semoga apa yang Prof. Laode telah rancang dan bangun bisa kami
lanjutkan.. Sungguh pemikiran-pemikiran yang luar biasa.. Terima kasih atas
cerita dan nasihat-nasihatnya.
Hormat kami Mahasiswa dual program Myongji – Unissula.
Comments
Post a Comment