Assalamu alaikum,
Baru sempat menulis lagi ini.kali ini saya akan bercerita tentang Penjelajahan saya ke Namyongju studi. Ada sedikit cerita lucu sebagai membuka cerita saya kali ini. Saat tiba kami mulai berfoto, ternyata kamera handphone saya tinggal 20 %. Cek kamera digital yang saya bawa sekitar 10% untuk bertahan. Kami pun sedikit legah karena salah seorang diantara kami mebawa kameranya. Namun ternyata hal yang paling penting tertinggal diasrama yatu memori kamera tersebut. kami pun saling melihat dan kemudian tertawa. Melakukan perjalan jauh (kurang lebih 2 jam perjalanan) namun ternyata alat untuk mengabadikan cerita tidak dibawa. Mungkin bisa dijadikan sebuah pembelajaran. Jika ingin bepergian barang yang akan dibawa dipersiapkan jauh sebelumnya sehinggah tidak akan terjadi hal seperti ini.
Sebelum bercerita lebih jauh tentang penjelajahan saya di Namyang Studio, saya akan bercerita sedikit tentang studio ini. Anggaplah sebagai perkenalan : )
Awalnya saya tidak tahu menahu tentang studio ini. saya diajak oleh teman untuk berkunjung ke tempat ini. Jarak tempat ini cukup jauh dari tempat tinggal saya. Karena tempat tinggal saya di Seodaemun jadi saya harus naek bis menuju Hongje stasiun kurang lebih 30 menit ( 20 menit kalo tidak macet). Kemudian transfer ke line 1. Setelah itu transfer lagi di "Hoegi stasiun" untuk menuju "Ungilsan stasiun". Dari "Ungilsan Stasiun" kemudian dilanjutkan lagi dengan menggunakan Bis atau taksi. Untuk Bis, tersedia Bis khusus yang mengantarkan ke studio dengan jadwal yang sudah ditetapkan (untuk waktu saya kurang tau soalnya datang telat) namun berdasarkan website yang saya lihat (website ini), bisnya selalu ada.
Kompleks studio Namyangju merupakan salah satu sarana fasilitas pembuatan film di Korea dan merupakan studio film terbesar di Asia. Studio ini memiliki studio indoor dan outdoor (pantasan menjadi Studio terbesar Se-Asia. Kompleks studio ini dibangun oleh Dewan Film Korea(Korea Film ouncil/KOFIC) pada tahun 1997. Di studio ini telah banyak film-film terkenal yang terproduksi seperti King and Clown (2005) Untold Scandal (2003), Arirang, Hwangjini (2007) JSA-Joint Security Area(2000) dan masih banyak lagi.
Saat tiba di Studio rintik hujan menyambut kami, namun bukan menjadi alasan untuk tidak menjelajah lokasi ini. Tempat yang kami pilih untuk pertama dijelajahi adalah lokasi Syuting "JSA". Seperti yang kita ketahui bahwa Korea Selatan berseteruh dengan Korea Utara. Garis kuning tersebut merupakan garis perbatasan dimana jika melewatinya langsung mendapat dorprise berupa "doorrrr" (tembakan). Oleh karena itu saya tidak lupa mengabadikannya dengan pose satu kaki di Korut dan satunya lagi di Korsel. Setelah mengambil beberapa foto, penjelajahan kami lanjutkan ke "Taditional Korean Village".
Seperti namanya "Traditional Korean Village", ditempat ini di setting seperti kompleks perumahan traditional dengan atap ilalang. Kami pun berkeliling dan tak lupa untuk mengabadikan gambar. Kami masuk dari satu rumah kerumah lain. Entah karena kondisi yang sudah lama atau karena memang disetting seperti itu, beberapa rumah bagian dalamnya ada yang lapuk. Semua rumah boleh dimasuki namun beberapa rumah harus membuka alas kaki sebelum masuk. Di kompleks ini tidak semua kami jelajahi karena pukul 5 kami sudah harus berkumpul kembali agar tidak ketinggal bis.
Kami pun kembali membuka peta untuk melihat lokasi yang akan kami jelajahi lagi. Ternyata masih ada lagi yaitu "Traditional Korean House Set 'Wondang' ". Walaupun saya tak terlalu maniak film korea, namun saya sedikit senang karena saya tahu film yang pernah syuting ditempat tersebut. "Arang" merupakan film yang proses produksinya ditempat ini. Karena saya datang bersama teman yang begitu menyukai film Korea, dan akhir-akhir ini sedang menonton "Arang" jadinya setiap tempat yang kami kunjungi, dia sellau menjelaskan adegan-adengan apa yang dilakun ditempat tersebut. seperti tempat saya berfoto ini merupakan tempat Arang (tokoh utama Arang) tinggal.
Namun sedikit sebal, saat kami ingin berfoto disalah satu tempat ada sepasang kekasih yang tidak beranjak walaupun sudah ditunggui, eh malah setelah kami pergi mereka pun ikut pergi (hufft). Namun walaupun mereka sudah pergi kami tidak kembali untuk mengabadikan diri. Kami meneruskan perjalan kembali ketempat menunggu bis.
Sebelum kembali, saya dan teman memetik beberapa daun maple untuk dijadikan koleksi. Mulai dari daun hijau, kuning orang, sampai merah semua kami petik. setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan.
Namun ketika melihat jam masih ada sekitar 30 menit waktu untuk berkumpul.
Kami pun kembali ke tempat awal kami mulai penjelajahan. Mengambil beberapa gambar lalu
meneruskan perjalanan. Melihat keadaan yang tidak seramai pertama kedatangan kami tadi, kami pun berinitsiatif untuk naik kesebuah menara dan berfoto diatasnya dengan latar lokasi syuting JSA. Setelah itu kami pun bergegas meuju bis walaupu masih ada sekita 20 menit waktu yang tersisa.
Pukul 5 tepat, bis pun membawa kami dan penumpang lainnya menuju stasiun "Ungilsan". Shu dingin dan Rintik hujan mengawali perjalan kami. sungguh hari yang melelahkan, perjalanan sekitar kurang lebih 15 menit pun tak terasa karena nyenyaknya selama perjalanan menuju Ungilsan Stasiun.
Seoul, 9 November 2013
Aidyta Ratnafuri
Comments
Post a Comment