Ketika semuanya bergembira dengan pasangannya.
Pikiran ku terbebani. Entahlah.. aku masih bingung dengan keadaan ini. sudah
sekitar 2 tahun menjalin hubungan. Dia pun
telah menerima aku apa adanya. Percakapan serius pun telah berulang kali
terjadi. Namun pikiran ku masih belum menerima dia sepenuhnya.
**
6 tahun yang lalu kami bertemu dalam suatu dialog. Aku tak mengenalnya dan begitu pun dia tak mengenalku. Kita dipertemukan oleh seorang kawan dalam sebuah perkumpulan Percakapan pun berlanjut. Tak jarang berjalan bersama dalam menghadiri suatu dialog.
hubungan itu berjalan hingga 2 tahun, walaupun jarang bersama namun komunikasi terus berjalan. Begitu mudah percaya dengan orang, hingga tak jarang dia bercerita tentang hubungan asmaranya, mungkin karena aku lebih dewasa. Nasehat-nasehat pun tak sedikit kuberikan. Hingga suatu hari dia memberikan ku ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih atas nasehat ku selama ini.
dan sejak itu pun kita sedikit berjauhan. Ya mungkin karena kita masing-masing telah memiliki pasangan.
sekitar setahun kita berjarak. Hingga suatu hari pesannya muncul dihandphone ku. Sedikit heran tapi bercampur senang. Saat itu aku sedang manjalin hubungan dengan seseorang. Aku berbeda. sedikit tertutup dengan masalah asmara ku.
6 tahun yang lalu kami bertemu dalam suatu dialog. Aku tak mengenalnya dan begitu pun dia tak mengenalku. Kita dipertemukan oleh seorang kawan dalam sebuah perkumpulan Percakapan pun berlanjut. Tak jarang berjalan bersama dalam menghadiri suatu dialog.
hubungan itu berjalan hingga 2 tahun, walaupun jarang bersama namun komunikasi terus berjalan. Begitu mudah percaya dengan orang, hingga tak jarang dia bercerita tentang hubungan asmaranya, mungkin karena aku lebih dewasa. Nasehat-nasehat pun tak sedikit kuberikan. Hingga suatu hari dia memberikan ku ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih atas nasehat ku selama ini.
dan sejak itu pun kita sedikit berjauhan. Ya mungkin karena kita masing-masing telah memiliki pasangan.
sekitar setahun kita berjarak. Hingga suatu hari pesannya muncul dihandphone ku. Sedikit heran tapi bercampur senang. Saat itu aku sedang manjalin hubungan dengan seseorang. Aku berbeda. sedikit tertutup dengan masalah asmara ku.
Keakraban kita terjalin kembali. Aku nyaman
dengannya. Dan ada yang berbeda. dia menjadi lebih dewasa. Aku pun semakin
nyaman. Hingga aku berpisah dengan pasangan ku saat itu hubungan pertemanan kami
semakin akrab. Saling support dan
menyuport. Dan aku mulai terbuka dengannya. Terbuka mengenai kehidupan ku.
teringat ketika saat itu aku akan tes untuk sebuah pekerjaan. Tak sedikit nasehat yang dia berikan. Jika dahulu aku menganggap dia adik sekarang berubah menjadi kakak. Dan memang kenyataannya seperti itu walaupun hanya berselisih beberapa bulan.
dan sekarang aku telah bekerja, dan semua itu tidak sedikit karena dia.
teringat ketika saat itu aku akan tes untuk sebuah pekerjaan. Tak sedikit nasehat yang dia berikan. Jika dahulu aku menganggap dia adik sekarang berubah menjadi kakak. Dan memang kenyataannya seperti itu walaupun hanya berselisih beberapa bulan.
dan sekarang aku telah bekerja, dan semua itu tidak sedikit karena dia.
Bulan desember, bulan dimana umurnya
bertambah. Kusiapkan sedikit surprise untuknya. Tak ada komunikasi. Seminggu sebelum
hari itu tiba, siasat itu telah ku mulai.
Dan saat hari itu tiba, ku telepon dan Ku ucapkan selamat dan permintaan maaf. Memang suprisenya tak kuberikan secara langsung. . Pekerjaan yang membuat jarak sdikit jauh.
dan…
Dan saat hari itu tiba, ku telepon dan Ku ucapkan selamat dan permintaan maaf. Memang suprisenya tak kuberikan secara langsung. . Pekerjaan yang membuat jarak sdikit jauh.
dan…
DOOOORRRR.
amarah yang kuterima. Amarah yang memuncak karena tak ada kabar sedikit pun. Dan pada hari itu aku dibuatnya terdiam. Diam karena pernyataannya.
amarah yang kuterima. Amarah yang memuncak karena tak ada kabar sedikit pun. Dan pada hari itu aku dibuatnya terdiam. Diam karena pernyataannya.
“aku
bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa,
tapi maukah kau menjadi bagian penciptaan siapa dan apa diriku ?”. Bingung dengan apa yang baru dikatakannya. Dia
tak romantic tapi hari itu…
**
seminggu berikutnya aku memberanikan diri untuk menjawab pertanyaannya. Dan “ya” itulah jawaban yang kuberikan. Hubungan kami pun berjalan dan berjalan biasa-biasa saja. Komunikasi kami berjalan biasa walaupun dengan kesibukan kami masing-masing. Aku sibuk dengan pekerjaan ku, begitu pun dia dengan kegiatan kampusnya. Walaupun jarak dan perbedaan waktu ditambah dengan padatnya kesibukan bukan menjadi alasan tidak adanya komunikasi diantara kami.
**
**
seminggu berikutnya aku memberanikan diri untuk menjawab pertanyaannya. Dan “ya” itulah jawaban yang kuberikan. Hubungan kami pun berjalan dan berjalan biasa-biasa saja. Komunikasi kami berjalan biasa walaupun dengan kesibukan kami masing-masing. Aku sibuk dengan pekerjaan ku, begitu pun dia dengan kegiatan kampusnya. Walaupun jarak dan perbedaan waktu ditambah dengan padatnya kesibukan bukan menjadi alasan tidak adanya komunikasi diantara kami.
**
Hubungan itu telah berjalan setahun,
dia pun telah bercerita banyak tentang dirinya. Aku pun sebaliknya.
**
dan sekarang aku bingung dengan perasaan ini.
ku tahu sikap dia sudah sepenuhnya menerima ku. Tapi aku..
kita sedikit berbeda. Aku terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. ijazah ku hanya lulusan SMA sedangkan dia selangkah lagi akan bergelar sarjana.
kutahu.. Dia sudah menerima ku apa adanya, tapi sdah kah keluarganya menerima aku apaadanya?
dan sekarang aku bingung dengan perasaan ini.
ku tahu sikap dia sudah sepenuhnya menerima ku. Tapi aku..
kita sedikit berbeda. Aku terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. ijazah ku hanya lulusan SMA sedangkan dia selangkah lagi akan bergelar sarjana.
kutahu.. Dia sudah menerima ku apa adanya, tapi sdah kah keluarganya menerima aku apaadanya?
Aku sayang padanya, tapi aku lebih
mencintai keluarga ku. Aku tak ingin ibu ku menerima kata kasar lagi. Cukup keluargaku
menerima kata-kata tak pantas lagi,kutak mau menambah dengan sikap yang tak sadar diri karena bersanding dengan
anak konglomerat.
Aku bingung, cinta ku pada dia sudah tumbuh dengan subur. Berbagai musim telah dilewati, panas terik hinggah membuat layu sudah akrab terjadi.
sungguh aku dilemma apakah hubungan ini akan lanjut atau berhenti sampai disini, hingga Tuhan mempertemukan kita lagi karena suratan takdir.
“jika dia adalah jodoh ku, dekatkanlah kami,, namun jika bukan dia, berikanlah kami masing-masing yang terbaik, kami serahkan semuanya padaMu ya Allah… karena semua atas kuasa Mu.. aminnn “
Comments
Post a Comment